Daftar Isi
Latar Belakang
Pujian Trump ke Prabowo: Dimulai dari Gebrak Meja di Sidang PBB Dalam organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), silaturahmi antaranggota dan pengurus memiliki arti yang sangat penting. Namun, baru-baru ini, Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama, KH. Ahmad Zubaidi, menegaskan bahwa silaturahmi antara Mustasyar PBNU tidak dapat membatalkan keputusan pleno yang telah diambil. Pernyataan ini muncul di tengah situasi di mana banyak pihak mempertanyakan kekuatan dan legitimasi keputusan yang diambil dalam pleno.
Pernyataan Rais Syuriyah
KH. Ahmad Zubaidi menyampaikan bahwa meskipun silaturahmi adalah bagian dari budaya NU yang mengedepankan komunikasi dan kerukunan, keputusan yang dihasilkan dari pleno adalah hal yang harus dihormati dan dipatuhi oleh semua anggota. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, “Silaturahmi tidak bisa menggantikan fungsi dan otoritas pleno. Pleno adalah forum resmi yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang mengikat.”
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya struktur dan tata kelola organisasi di dalam NU. Rais Syuriyah menambahkan, “Kami menghargai setiap masukan dan diskusi yang terjadi dalam silaturahmi, namun keputusan resmi tetap harus diambil dalam forum yang tepat.” Ini adalah sebuah pengingat bahwa komunikasi yang baik harus diimbangi dengan keputusan yang jelas dan terstruktur.
Pentingnya Pleno dalam NU
Ngerinya Brasil U-17, Ada ‘Haaland’ hingga Pemain Seharga Rp 3,8 Triliun! Pleno merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan dalam organisasi. Dalam konteks NU, pleno diadakan untuk membahas berbagai masalah dan isu yang dihadapi oleh organisasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pleno sangat penting:
- Transparansi dan Akuntabilitas: Keputusan yang diambil dalam pleno diharapkan dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh anggota.
- Kolektifitas: Pleno memungkinkan semua pihak untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan, sehingga menciptakan rasa memiliki.
- Legitimasi: Keputusan yang diambil dalam pleno memiliki dasar hukum dan legitimasi yang kuat.
Contoh Praktis dan Tips
Agar pleno berjalan efektif, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
- Persiapan Matang: Pastikan agenda pleno disusun dengan baik dan disampaikan kepada peserta sebelumnya.
- Fasilitasi Diskusi: Selenggarakan diskusi terbuka untuk mendengarkan pendapat semua pihak sebelum pengambilan keputusan.
- Dokumentasi: Catat semua keputusan dan hasil diskusi untuk referensi di masa depan.
Kesimpulan
Pernyataan KH. Ahmad Zubaidi menegaskan pentingnya peran pleno dalam struktur NU, meskipun silaturahmi memiliki nilai yang tinggi dalam budaya organisasi. Keputusan yang diambil dalam pleno harus dihormati dan dijadikan pedoman bagi semua anggota. Dengan demikian, NU dapat terus berkembang dan menjaga kesatuan di antara anggotanya.
